YPII Kampus Bandung Gelar Webinar Kurlum Merdeka
Kurlum Merdeka, Guru Lebih Leluasa Mengajar.
YPII Kampus Bandung menggelar webinar Kurikulum Merdeka. Dalam siaran persnya, Jumat (25 Maret 2022), disebutkan kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman yang sama kepada seluruh pengelola pendidikan di lingkungan YPII. Mulai dari pengurus yayasan, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, para guru di tingkat TK, SD, SMP, sampai SMA tentang Kurikulum Merdeka yang sudah diriliskan oleh Mendiknas pada 11 Februari 2022.
Dalam paparannya, Tim Pengembang Kurikulum Prov Jawa Timur Dr. Ninik Kristiani, MPd mengatakan, tranformasi kurikulum tampak pada muatannya. Pada Kurikulum 13 (Kurtilas) materinya padat, pada Kurikulum Darurat (masa pandemic) materinya esensial, sedangkan pada Kurikulum Merdeka materinya esensial dan lebih sederhana.
Dua kurikulum sebelumnya, kata Dr Ninik, yakni Kurtilas dan Kurikulum Pandemi, mengacu pada KI/KD yang bersifat given sedangkan dalam Kurikulum Merdeka adanya penambahan tentang Capaian Pembelajaran (CP) tetapi materinya lebih sederhana.
Untuk dapat memahami Kurikulum Merdeka, lanjut dia, ada 3 hal mendasar yang harus diperhatikan,yaitu struktur kurikulum, capaian pembejaran (CP), dan prinsip pembelajaran dan asesmen. Struktur kurikulum akan menjadi tanggungjawab Wakil Kepala (Waka) Kurikulum, CP akan menjadi tanggungjawab guru, sedangakn prinsip pembelajaran dan asesmen akan menjadi tanggungjawan Waka Kurikulum dan Guru.
“Jadi prinsip Kurikulum Merdeka ini lebih menitikberatkan pada keleluasaan guru dalam mengajar. Guru dapat mengatur CP sendiri yang menjadi tanggungjawabnya. CP merupakan turunan dari struktur kurikulum, lalu kalau guru sudah membuat CP maka guru dapat mengatur materi bahan ajarnya sendiri secara lebih leluasa,” ujarnya.
Dr Ninik Kristiani, MPd (kanan atas) saat menyampaikan materi pada webinar Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diselenggarakan YPII Kantor Cabang Bandung.
Penanggungjawab YPII Kantor Cabang Bandung, suster Priska, dalam sambutannya mengatakan, webinar diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan YPII dengan cara mengimpelentasikan kurikulum merdeka yang sudah dirilis Mendikbud. Hal ini selaras pula dengan daya karisma dalam mendorong dan memelihara kehidupan.
Memelihara kehidupan menurut suster Priska, bukan semata memelihara tanaman tetapi secara konkret adalah mempersiapkan generasi masa depan. “Apa yang kita siapkan sekarang, apa yang kita tuai pada mendatang. Dengan menyiapkan generasi sekarang yang baik, akan mendapatkan generasi mendatang yang baik pula. Mendalami kurikulum merdeka adalah cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan YPII agar dapat mengikuti kurikulum yang dicanangkan pemerintah,” ujaranya.
(Artikel ini dimuat juga di Harian Pikiran Rakyat)